Kamis, 12 Desember 2019

Notasi penulisan algoritma

NOTASI PENULISAN ALGORITMA



Algoritma berisi langkah-langkah penyelesaian masalah. Notasi algoritma merupakan hal dasar yang harus diketahui oleh setiap orang yang ingin membuat suatu pogram, karena dalam notasi algoritma inilah terdapat kerangka-kerangka suatu program. Deskripsi langkah-langkah dalam algoritma tidak mengacu pada sintaks bahasa pemrograman apapun dan tidak tergantung pada spesifikasi komputer yang mengeksekusinya. Tidak ada aturan baku dalammenuliskan algoritma, yang penting mudah dibaca dan menggunakan bahasa yang mudah dipahami. Meskipun demikian untuk menghindari kekeliruan, ketaatan terhadap notasi perlu diperhatikan. Terdapat tiga cara yang umum digunakan dalam menuliskan algoritma yaitu :
1. Kalimat deskriptif
2. Pseudocode
3. Flowchart
Uraian berikutnya akan membahas lebih detail tentang notasi penulisan algoritma disertai dengan contoh.
1. Kalimat Deskriptif
Notasi penulisan algoritma dengan menggunakan bahasa deskriptif biasa juga disebut dengan notasi alami. Dilakukan dengan cara menuliskan instruksi-instuksi yang harus dilaksanakan dalam bentuk untaian kalimat deskriptif dengan menggunakan bahasa yang jelas. Dasar dari notasi bahasa deskriptif adalah Bahasa Inggris, namun dapat dimodifikasi dengan bahasa sehari-hari termasuk Bahasa Indonesia. Karena tidak ada aturan baku dalam menuliskan algoritma dengan notasi deskriptif, maka setiap orang dapat membuat aturan penulisan dan notasi algoritma sendiri. Kata kerja adalah jenis kata yang biasa digunakan dalam penulisan bahasa deskriptif, contohnya tulis, baca, hitung, tampilkan, ulangi, bandingkan, dan lain-lain.
Pada dasarnya teks algoritma dengan bahasa deskriptif disusun oleh tiga bagian utama yaitu:
a) Bagian judul (header)
b) Bagian deklarasi (kamus)
c)  Bagian deskripsi.
Setiap bagian disertai dengan komentar untuk memperjelas maksud teks yang dituliskan. Komentar adalah kalimat yang diapit oleh pasangan tanda kurung kurawal (‘{’ dan‘}’).

a) Bagian judul (header)

Merupakan bagian yang terdiri atas nama algoritma dan penjelasan (spesifikasi)
 tentang algoritma tersebut. Dibagian ini juga digunakan untuk menentukan apakah teks algoritma yang dibuat tersebut adalah program, prosedur, atau fungsi. Nama algoritma
 sebaiknya singkat namun cukup menggambarkan apa yang dilakukan oleh algoritma tersebut. algoritma yang dituliskan dalam kurung kurawal ({}). Algoritma harus ditulis sesuai dengan spesifikasi yang didefinisikan. Gambar 2.1 adalah contoh judul algoritma menghitung luas lingkaran yang disertai dengan penjelasan singkat.
a) Bagian Deklarasi
Di dalam algoritma, deklarasi atau kamus adalah bagian untuk mendefinisikan semua nama yang dipakai di dalam algoritma. Nama tersebut dapat berupa nama variabel, nama konstanta, nama tipe, nama prosedur atau nama fungsi. Pendefinisian nama fungsi atau prosedur sekaligus dengan pendefinisian spesifikasi dan parameternya. 

a) Bagian Deskripsi.

Deskripsi adalah bagian inti dari struktur algoritma. Bagian ini berisi uraian langkah-langkah penyelesaian masalah. Langkah-langkah ini dituliskan dengan notasi yang lazim  dalam penulisan algoritma. Setiap langkah algoritma dibaca dari langkah paling atas hingga langkah paling bawah. Urutan penulisan menentukan urutan pelaksanaan perintah. Pada bagian deskripsi inilah letak tiga struktur algoritma tersebut.
Gambar 2.4 adalah contoh algoritmam menghitung luas lingkaran yang dituliskan
menggunakan kalimat deskriptif secara lengkap.

1. Pseudocode
Pseudocode adalah cara penulisan algoritma yang menyerupai bahasa pemrograman tingkattinggi. Pseudocode menggunakan bahasa yang hampir menyerupai Bahasa pemrograman. Biasanya pseudo-code menggunakan bahasa yang mudah dipahami secara universal dan juga lebih ringkas dari pada algoritma. Pseudocode berisi deskripsi dari algoritma pemrograman komputer yang menggunakan struktur sederhana dari beberapa bahasa pemrograman tetapi bahasa tersebut hanya di tujukan agar dapat di baca manusia. Sehingga pseudocode tidak dapat dipahami oleh komputer. Supaya notasi pseudocode bias dipahami oleh komputer maka harus diterjemahkan terlebih dahulu menjadi sintaks Bahasa pemrograman komputer tertentu.
Dalam pseudocode, tidak ada sintaks standar yang resmi. Karena itu, pseudocode ini dapat diterapkan dalam berbagai bahasa pemograman. Disarankan untuk menggunakan keyword yang umum digunakan seperti : if, then, else, while, do, repeat, for, dan lainnya Keuntungan menggunakan notasi pseudocode adalah kemudahan mentranslasi ke notasi bahasa pemrograman, karena terdapat korespondensi antara setiap pseudocode dengan notasi bahasa pemrograman. Tabel dibawah ini menunjukkan perbandingan beberapa kata yang biasa digunakan dalam penulisan algoritma dengan menggunakan kalimat deskriptif dan pseudocode.
Kalimat Deskriptif
Pseudocode
Masukkan panjangInput panjang
Read panjang
Baca panjang
Hitung luas dengan rumus panjang x lebarpanjang ß luas panjang * lebar
Tampilkan luasOutput luas
Print luas
Write luas
Jika sudah selesai, cetak luasIf kondisi_selesai == true then print luas
Nilai B ditambah 5B ß B+5
Jika nilai A lebih kecil dari 5 maka nilai B
dibagi 3
If A<5 then B ß B/3

Struktur penulisan pseudocode secara umum sama dengan struktur penulisan algoritma dengan menggunakan kalimat deskriptif yaitu dimulai dari judul/header, deklarasi/kamus dan diakhiri dengan deskripsi. Meskipun tidak ada sintaks khusus dalam penulisan pseudocode, tetapi terkadang pseudocode dituliskan dengan menggunakan style atau gaya penulisan dari beberapa bahasa pemrograman yang ada, seperti Fortran, Pascal, C dan lain-lain. 

1. Flowchart
Flowchart adalah cara penulisan algoritma dengan menggunakan notasi grafis. Flowchart merupakan gambar atau bagan yang memperlihatkan urutan atau langkah-langkah dari suatu program dan hubungan antar proses beserta pernyataannya. Gambaran ini dinyatakan dengan simbol. Dengan demikian setiap simbol menggambarkan proses tertentu. Sedangkan antara proses digambarkan dengan garis penghubung. Dengan menggunakan flowchart akan memudahkan kita untuk melakukan pengecekan bagian-bagian yang terlupakan dalam analisis masalah. Disamping itu flowchart juga berguna sebagai fasilitas untuk berkomunikasi antara pemrogram yang bekerja dalam tim suatu proyek.


Namum demikian terdapat beberapa anjuran yang harus diperhatikan, yaitu :

1. Flowchart digambarkan di suatu halaman dimulai dari sisi atas ke bawah dan dari sisi kirike kanan.
2. Aktivitas yang digambarkan harus didefinisikan dengan menggunakan Bahasa dan simbol yang tepat dan definisi ini harus dapat dimengerti oleh pembacanya.
3. Kapan aktivitas dimulai dan berakhir harus ditentukan secara jelas. Hanya terdapat satu titik awal dan satu titik akhir.
4. Setiap langkah dari aktivitas harus diuraikan dengan menggunakan deskripsi kata kerja, misalkan MENGHITUNG NILAI RATA-TARA.
5. Setiap langkah dari aktivitas harus berada pada urutan yang benar.
6. Lingkup dan range dari aktifitas yang sedang digambarkan harus ditelusuri dengan hati-hati. Percabangan-percabangan yang memotong aktivitas yang sedang digambarkan tidak perlu digambarkan pada flowchart yang sama. Simbol konektor harus digunakan dan 21 percabangannya diletakan pada halaman yang terpisah atau hilangkan seluruhnya bila percabangannya tidak berkaitan dengan sistem.
7. Gunakan simbol-simbol flowchart yang standar.

Simbol-simbol flowchart yang biasanya dipakai adalah simbol-simbol flowchart standar yang dikeluarkan oleh ANSI dan ISO. Beberapa symbol flowchart yang digunakan dalam menggambar suatu flowchart:

Tidak ada komentar:

Posting Komentar